Sebuah riset yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan Harvard mengungkap bahwa obesitas atau kegemukan merupakan salah satu 'penyakit menular'. Dan obesitas ternyata juga bisa menular melalui medium jejaring sosial.
Seperti dikutip dari Science20.com, penelitian yang menggunakan pemodelan matematis itu, mengungkapkan bahwa peningkatan jumlah orang yang mengidap obesitas di Amerika Serikat pada dekade terakhir diakselerasi juga oleh situs jejaring sosial.
Menurut Hill,mahasiswa Program for Evolutionary Dynamics, Biophisycs Program, Harvard-MIT Division of Health Science and Technology, Harvard, kini, di AS saja tingkat obesitas penduduknya telah mencapai sekitar 34 persen. Angka itu bisa naik hingga di atas 42 persen. Adapun penelitian ini memanfaatkan data-data dari Framingham Heart Study.
Hill merinci, bahwa orang-orang AS yang tidak mengalami obesitas memiliki 2 persen kesempatan untuk menjadi obesitas. Namun angka itu akan bertambah lagi 0,4 persen setiap satu kontak sosial yang dimilikinya.
Artinya, bila ada lima kontak di jejaring sosial yang mengalami obesitas, maka sudah cukup untuk menggandakan resiko menjadi obesitas. "Lebih gampang untuk mengalami kelebihan berat badan ketimbang menguruskan badan," Hill menambahkan.
Kemungkinan terjadinya transisi dari seseorang yang tidak obesitas menjadi obesitas, ternyata dipengaruhi oleh jumlah kontak sosial yang mengalami obesitas. Sebaliknya, hal itu justru tidak terkait dengan jumlah kontak yang mengalami obesitas.
Sementara, kemungkinan untuk bisa mengurangi berat badan tidak tergantung dengan jumlah kontak sosial yang mengalami oebsitas maupun kontak yang tidak mengalami obesitas.
Penyebaran obesitas ini, diklaim telah menyebar melalui jejaring-jejaring sosial, lewat transfer dari orang ke orang. Sementara obesitas yang terjadi bukan akibat interaksi sosial (non-sosial), terjadi akibat makanan yang tak sehat dan gaya hidup serba mudah.
David G. Rand, ilmuwan Program for Evolutionary Dynamics dan Department of Psychology and Berkman Center for Internet & Society, Harvard, mengatakan walaupun transmisi non-sosial obesitas masih merupakan komponen penting dalam penyebarannya, namun transmisi sosial dari obesitas tumbuh demikian cepat pada empat dekade belakangan.
"Hasil penelitian kami mengatakan bahwa norma-norma sosial tengah mengubah kecenderungan orang yang sebelumnya menjadi obesitas akibat mekanisme non-sosial. Dan efek yang ditimbulkan oleh seorang penderita obesitas kepada kontaknya yang non-obesitas, juga semakin tinggi," kata Rand.
Bila teori ini benar, agaknya cukup simpel bila ingin tetap memiliki tubuh yang langsing. Jangan berteman dengan orang gendut di Facebook Anda atau di jejaring sosial lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar