“Ironi terbesar adalah jika Anda menghabiskan bertahun-tahun di kelas bahasa Spanyol namun tidak memiliki keberanian untuk masuk kedalam sebuah bar di Spanyol dan memulai sebuah perbincangan”. Pameo semacam inilah yang sedang dicoba dikikis oleh sejumlah situs internet yang tujuan utamanya membantu para pembicara pemula untuk memperbaiki kemampuan bicara bahasa asing secara aktif.
Kesulitan untuk berbicara langsung dengan native speaker umumnya dialami oleh para pemula yang baru belajar bahasa asing. Untuk itulah, situs-situs internet seperti RhinoSpike.com, LiveMocha.com, dan MyLanguageExchange.com, diciptakan. Livemocha.com misalnya, merupakan sebuah website yang membaktikan dirinya untuk membantu orang-orang belajar berbagai bahasa asing dengan saling menukarkan pesan-pesan lewat internet lalu kemudian memperbaiki penulisan masing-masing pesan tersebut. Livemocha menggabungkan kegiatan social networking dengan pelajaran bahasa bagi lebih dari 38 bahasa asing yang umumnya dipakai di seluruh dunia.
Pelajaran-pelajaran awal di situs ini bisa didapatkan dengan gratis, namun untuk membuka fitur-fitur tambahan seseorang akan dikenai biaya (dimulai dari US$ 10 per pelajaran) atau harus menyetujui sebuah kesepakatan yang isinya mewajibkan orang tersebut memperbaiki pesan-pesan yang dibuat anggota lainnya yang ingin belajar bahasa yang dikuasainya. Pelajaran-pelajaran ini, yang umumnya berupa flashcard, kuis-kuis, rekaman audio atau esai-esai tertulis, dikirimkan melalui browser internet.
Michael Schutzler, direktur eksekutif Livemocha, mengatakan bahwa kelebihan website-nya adalah situs ini menyediakan sesi praktik bahasa dengan para “pembicara pribumi”. Dan meskipun koneksi dengan orang-orang ini umumnya singkat, menyenangkan dan terkadang mengejutkan namun juga mengungkapkan lebih jelas mengenai bagaimanakah bahasa yang sedang Anda pelajari digunakan oleh native speaker. “Yang memperkuat kemampuan bahasa asing kita adalah interaksi kita dengan orang lain,” tutur Schultzer. “Ibu saya lulus dalam seluruh tes Inggris yang dijalaninya sebelum menginjakan kaki di Amerika Serikat, akan tetapi ketika dia sampai di sini (AS), dia bahkan tidak mampu memperoleh secangkir kopi pada saat makan malam (karena saking malunya sang ibu berbicara dengan bahasa asing kepada pelayan restoran),” lanjutnya lagi.
Memang tidak semua kursus-kursus internet ini terstruktur dengan baik. MyLanguageExchange.com misalnya hanya menyediakan daftar anggota-anggota mereka yang mengetahui bahasa tertentu dan tertarik untuk mempelajari bahasa lainnya. Setiap orang bisa mengakses database-nya, namun hanya anggota tertentu (gold member), yang membayar US$ 24 per tahun, yang bisa saling berkirim email dengan mudah. Situs ini mengklaim telah memiliki lebih dari 1.5 juta anggota yang mempelajari 115 bahasa asing.
Kesulitan untuk berbicara langsung dengan native speaker umumnya dialami oleh para pemula yang baru belajar bahasa asing. Untuk itulah, situs-situs internet seperti RhinoSpike.com, LiveMocha.com, dan MyLanguageExchange.com, diciptakan. Livemocha.com misalnya, merupakan sebuah website yang membaktikan dirinya untuk membantu orang-orang belajar berbagai bahasa asing dengan saling menukarkan pesan-pesan lewat internet lalu kemudian memperbaiki penulisan masing-masing pesan tersebut. Livemocha menggabungkan kegiatan social networking dengan pelajaran bahasa bagi lebih dari 38 bahasa asing yang umumnya dipakai di seluruh dunia.
Pelajaran-pelajaran awal di situs ini bisa didapatkan dengan gratis, namun untuk membuka fitur-fitur tambahan seseorang akan dikenai biaya (dimulai dari US$ 10 per pelajaran) atau harus menyetujui sebuah kesepakatan yang isinya mewajibkan orang tersebut memperbaiki pesan-pesan yang dibuat anggota lainnya yang ingin belajar bahasa yang dikuasainya. Pelajaran-pelajaran ini, yang umumnya berupa flashcard, kuis-kuis, rekaman audio atau esai-esai tertulis, dikirimkan melalui browser internet.
Michael Schutzler, direktur eksekutif Livemocha, mengatakan bahwa kelebihan website-nya adalah situs ini menyediakan sesi praktik bahasa dengan para “pembicara pribumi”. Dan meskipun koneksi dengan orang-orang ini umumnya singkat, menyenangkan dan terkadang mengejutkan namun juga mengungkapkan lebih jelas mengenai bagaimanakah bahasa yang sedang Anda pelajari digunakan oleh native speaker. “Yang memperkuat kemampuan bahasa asing kita adalah interaksi kita dengan orang lain,” tutur Schultzer. “Ibu saya lulus dalam seluruh tes Inggris yang dijalaninya sebelum menginjakan kaki di Amerika Serikat, akan tetapi ketika dia sampai di sini (AS), dia bahkan tidak mampu memperoleh secangkir kopi pada saat makan malam (karena saking malunya sang ibu berbicara dengan bahasa asing kepada pelayan restoran),” lanjutnya lagi.
Memang tidak semua kursus-kursus internet ini terstruktur dengan baik. MyLanguageExchange.com misalnya hanya menyediakan daftar anggota-anggota mereka yang mengetahui bahasa tertentu dan tertarik untuk mempelajari bahasa lainnya. Setiap orang bisa mengakses database-nya, namun hanya anggota tertentu (gold member), yang membayar US$ 24 per tahun, yang bisa saling berkirim email dengan mudah. Situs ini mengklaim telah memiliki lebih dari 1.5 juta anggota yang mempelajari 115 bahasa asing.
Internet dengan kemampuan tak tertandingi dalam menghubungkan semua orang di seluruh dunia telah mengubah cara orang mempelajari bahasa asing. Meskipun memang setiap orang harus bekerja keras dalam menambah kosa kata masing-masing dan mempelajari aturan-aturan tata bahasa, namun buku-buku, rekaman-rekaman dan bahkan CD-CD latihan telah digantikan oleh e-mail, video chat dan jejaring sosial. So, tertarik untuk mencoba?
0 komentar:
Posting Komentar