Selasa, 23 November 2010

Mouse bentuk Pulpen

KOMPAS.com - Selama ini bentuk mouse terbilang standar dengan bentuk oval, namun Genius menawarkan mouse berbentuk pulpen. Dengan bentunya yang ramping, pengguna dapat mengoperasikan kursor komputer layaknya menulis sehingga tidak harus selalu mencengkeram mouse di atas meja.
Perangkat ini tidak hanya berfungsi sebagai mouse saja, namun juga bisa menjadi presenter. Saat presentasi, penggunanya langsung bisa memanfaatkannya untuk mengatur tampilan Power Point di layar. Praktis bukan.
Apalagi, Pen Mouse menggunakan koneksi nirkabel melalui gelombang 2,4 GHz yang bisa terhubung hingga jarak 10 meter. Tinggal colok dongle ke konektor USB, dan aktifkan Pen Mouse. Lebih lanjut lagi, unit ini memiliki fungsi hemat daya dan sensor deteksi otomatis, sehingga pada saat tidak digunakan, Pen Mouse akan langsung merubah mode menjadi sleep mode. Dan untuk kembali menggunakannya, cukup tekan tombol apa saja untuk aktivasi.
Pen Mouse juga memiliki teknologi optical sensor 1200DPI sehingga memberikan kenyamanan ketika menggunakannya karena dapat digunakan pada lingkungan kerja manapun, tidak harus di tempat datar. Desain multi fungsi juga ditambahkan pada unit ini, Anda dapat menggunakannya pada resolusi 400/800 dan 1200 DPI untuk mencapai kemampuan ergonomic maksimal.
Untuk kenyamanan kebutuhan browsing web atau dokumen, Pen Mouse mengembangkan fungsi auto-induction, Yang akan mengenali secara otomatis X axis dan Y axis dan melacak untuk bertindak, sehingga mengurangi rasa pegal pada jari ketika penggunaan dalam waktu lama atau tekanan yang terlalu sering.
Pen Mouse berfiturkan interface yang cocok digunakan untuk pengguna kidal ataupun normal, pengguna dapat menyesuaikan untuk setiap posisi pemegangan sehingga mendapatkan posisi yang nyaman untuk mereka melalui built-in UI dan ini dapat membantu untuk mengurangi ketegangan pada pergelangan tangan.
Harga satu unit Pen Mouse 44,9 dollar AS atau sekitar Rp 400 ribuan. Perangkat ini hanya bekerja pada komputer dengan sistem operasi Windows XP/Windows Vista/Windows 7.
Read rest of entry

Jumat, 12 November 2010

Notebook Bambu, Ketika Alam dan Teknologi Menyatu

Asus kembali merilis koleksi notebook bambu miliknya. Vendor asal Taiwan ini ingin menunjukkan bahwa komputer jinjing juga peduli dengan lingkungan. 

Notebook bambu Asus generasi kedua ini bertajuk U43Jc Bamboo Series. Mengusung desain eksterior bambu coklat tua, produk ini diklaim tidak diproses secara berlebihan untuk mempertahankan tampilan yang alami serta karakter dan kelenturannya.

Juliana Chen, Business Development Manager Asus Indonesia, mengatakan, dipilihnya bambu di sini bukan tanpa alasan, melainkan sudah melalui riset yang mengidentifikasikannya sebagai sumber daya yang cepat diperbaharui.

Sementara dari sisi dapur pacu, notebook Bambu mengusung Intel Core i5-460M, NVidia GeForce G310M 1GB, dan RAM 2GB DDR3.

Alhasil, tampilan di layar LCD Zero Bright-Dot-nya pun diklaim dapat menghasilkan gambar yang jernih. Ditambah lagi dengan speaker Altec Lancing dengan SRS Premium Surround Sound untuk memperkuat sisi suara.

Adapun baterai 8 sel Li-Ion 5600 mAh yang dibenamkannya mampu mempertahankan
notebook setebal 19 mm ini lebih dari 10 jam.

Berikut spesifikasi U43Jc Bamboo Series:

- OS Windows 7 Home Premium
- Intel Core i5-460M
- Chipset Intel HM55 Express
- VGA NVidia GeForce G310M 1GB
- LCD 14 inch
- RAM 2GB DDR3
- HDD 500 GB
- USB 3.0
- Berat 2,1 kg
- Harga USD 1.209
Read rest of entry

Mozilla F1, Sharing Konten via Firefox

Sharing konten maupun update status ke Facebook atau Twitter, kini bisa dilakukan via browser Mozilla Firefox. Caranya cukup install add-on bernama Mozilla F1 berikut.

Dengan add-on tersebut, pengguna dapat melakukan sharing konten ke situs jejaring sosial secara cepat dan aman. Setelah mengunduh add-on F1, ikon kecil di kanan atas browser Firefox langsung muncul. Klik ikon tersebut untuk memunculkan Mozilla F1.

pengguna bisa langsung sharing halaman web yang mereka inginkan atau menulis status ke jejaring sosial. Sayangnya baru ada tiga akun yang bisa digunakan untuk sementara ini: Twitter, Facebook dan Gmail. Mozilla beralasan karena ketiga akun tersebut adalah yang paling populer saat ini.

Add-on ini dikembangkan oleh grup bernama Mozilla Messaging. Pengguna yang berminat dapat langsung mencarinya di add-on Firefox, atau pada link berikut.
Read rest of entry

Selasa, 09 November 2010

Enam pemicu kanker yang kontroversial

Gaya hidup modern makin mendekatkan manusia pada penyakit kanker, yakni pertumbuhan sel tidak normal yang sering berujung pada kematian. Banyak produk dan bahan kimia yang dikambinghitamkan sebagai pemicu, namun tidak semuanya bisa dibuktikan.


Pembuktian penting dilakukan untuk menghindari ketakutan yang berlebihan terhadap teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan. Bagaimanapun sisi lain dari moderisasi telah mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup manusia.

Dikutip dari US News, Senin (25/10/2010), beberapa pemicu kanker yang sempat heboh namun masih menyimpan kontroversi adalah sebagai berikut.

  1. Pemanis buatan

    Pengujian pada tikus membuktikan pemanis buatan cyclamate memicu kanker kandung kemih, sehingga penggunaannya pada minuman bersoda dilarang oleh FDA. Belakangan, pengganti cyclamate yakni saccharin juga menyebabkan tumor pada tikus meski tidak sampai dilarang penggunaannya.

    Meski cyclamate tetap dilarang sampai sekarang, saccharin akhirnya dinyatakan aman pada tahun 2000 karena tidak ada cukup bukti dapat menyebabkan tumor pada manusia. Demikian juga dengan pemanis buatan aspartam pada minuman berenergi, belum pernah dibuktikan memicu kanker pada manusia.

  2. Obat kumur
    Akhir tahun 1970-an, muncul dugaan obat kumur yang mengandung ethanol bisa memicu kanker mulut. Bahan antibakteri tersebut dinilai sama berbahayanya dengan racun karsinogenik atau penyebab kanker dalam rokok.

    Karena tidak ada cukup bukti, American Dental Association menyatakan alkohol aman digunakan dalam obat kumur asal tidak ditelan dan digunakan sesuai anjuran. Jika punya riwayat keluarga yang terkena kanker mulut atau merokok, saat ini banyak tersedia obat kumur yang bebas alkohol.

  3. Obat antikolesterol statin

    Dugaan pemicu kanker muncul dalam penelitian pada tahun 2007. Penggunaan lovastatin, simvastatin, pravastatin, fluvastatin, dan atorvastatin dalam dosis tinggi cenderung meningkatkan risiko kanker payudara, usus besar dan prostat.
    Tinjauan terhadap 15 uji klinis pada tahun 2008 menegaskan bahwa risiko kanker meningkat pada pengguna statin. Namun menurut kajian tersebut, kanker ternyata lebih berhubungan dengan kolesterol itu sendiri dan bukan dengan penggunaan obat statin.

  4. Telepon seluler

    Heboh radiasi ponsel yang diduga memicu kanker dimulai tahun 1993 saat seorang pria menggugat perusahaan ponsel atas kanker otak yang dideritanya. Sejak saat itu, jutaan dolar telah dihabiskan untuk meneliti kebenaran klaim tersebut.

    Penelitian terbesar tentang radiasi ponsel dilakukan oleh WHO dalam 10 tahun terakhir dengan melibatkan 13.000 orang dewasa. Hasilnya, penggunaan ponsel hanya sedikit meningkatkan risiko pada jenis kanker otak glioma dan bukan jenis kanker otak yang lain.

  5. Bra
    Tahun 1995, sebuah tulisan berjudul Dressed to Kill menggugat kebiasaan memakai bra pada perempuan moderen. Racun kimia yang terkandung dalam bra diduga meningkatkan risiko kanker payudara jika terlalu sering digunakan.

    Meski klaim itu belum pernah dibuktikan secara ilmiah, beberapa pakar dari American Cancer Society mengatakan penggunaan bra memang membuat jaringan payudara lebih padat. Baru-baru ini terungkap, kepadatan jaringan payudara berhubungan dengan meningkatnya risiko kekambuhan kanker.

  6. Parfum, deodoran dan mie instan
    Ada kesamaan pada ketiga produk tersebut yakni sama-sama menggunakan paraben meski dalam fungsi yang berbeda. Apabila tertelan atau terhirup, paraben akan bekerja seperti hormon esterogen di dalam tubuh manusia sehingga meningkatkan risiko kanker payudara.

    American Cancer Society mengatakan 99 persen manusia sebenarnya terpapar oleh paraben setiap hari, namun hingga kadar tertentu bahan tersebut aman bagi manusia. Penelitian tahun 2002 membuktikan, tidak ada bukti peningkatan risiko kanker pada pengguna parfum dan deodoran.


Read rest of entry

Riset: Obesitas Menular Lewat Jejaring Sosial

Transisi dari normal ke obesitas, dipengaruhi jumlah kontak sosial yang mengalami obesitas


Sebuah riset yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan Harvard mengungkap bahwa obesitas atau kegemukan merupakan salah satu 'penyakit menular'. Dan obesitas ternyata juga bisa menular melalui medium jejaring sosial.


Seperti dikutip dari Science20.com, penelitian yang menggunakan pemodelan matematis itu, mengungkapkan bahwa peningkatan jumlah orang yang mengidap obesitas di Amerika Serikat pada dekade terakhir diakselerasi juga oleh situs jejaring sosial.

Menurut Hill,mahasiswa Program for Evolutionary Dynamics, Biophisycs Program, Harvard-MIT Division of Health Science and Technology, Harvard, kini, di AS saja tingkat obesitas penduduknya telah mencapai sekitar 34 persen. Angka itu bisa naik hingga di atas 42 persen. Adapun penelitian ini memanfaatkan data-data dari Framingham Heart Study.

Hill merinci, bahwa orang-orang AS yang tidak mengalami obesitas memiliki 2 persen kesempatan untuk menjadi obesitas. Namun angka itu akan bertambah lagi 0,4 persen setiap satu kontak sosial yang dimilikinya.

Artinya, bila ada lima kontak di jejaring sosial yang mengalami obesitas, maka sudah cukup untuk menggandakan resiko menjadi obesitas. "Lebih gampang untuk mengalami kelebihan berat badan ketimbang menguruskan badan," Hill menambahkan.

Kemungkinan terjadinya transisi dari seseorang yang tidak obesitas menjadi obesitas, ternyata dipengaruhi oleh jumlah kontak sosial yang mengalami obesitas. Sebaliknya, hal itu justru tidak terkait dengan jumlah kontak yang mengalami obesitas. 

Sementara, kemungkinan untuk bisa mengurangi berat badan tidak tergantung dengan jumlah kontak sosial yang mengalami oebsitas maupun kontak yang tidak mengalami obesitas.


Penyebaran obesitas ini, diklaim telah menyebar melalui jejaring-jejaring sosial, lewat transfer dari orang ke orang. Sementara obesitas yang terjadi bukan akibat interaksi sosial (non-sosial), terjadi akibat makanan yang tak sehat dan gaya hidup serba mudah.

David G. Rand, ilmuwan Program for Evolutionary Dynamics dan Department of Psychology and Berkman Center for Internet & Society, Harvard, mengatakan  walaupun transmisi non-sosial obesitas masih merupakan komponen penting dalam penyebarannya, namun transmisi sosial dari obesitas tumbuh demikian cepat pada empat dekade belakangan.

"Hasil penelitian kami mengatakan bahwa norma-norma sosial tengah mengubah kecenderungan orang yang sebelumnya menjadi obesitas akibat mekanisme non-sosial. Dan efek yang ditimbulkan oleh seorang penderita obesitas kepada kontaknya yang non-obesitas, juga semakin tinggi," kata Rand.

Bila teori ini benar, agaknya cukup simpel bila ingin tetap memiliki tubuh yang langsing. Jangan berteman dengan orang gendut di Facebook Anda atau di jejaring sosial lainnya. 
Read rest of entry

Wow, Teknologi 3D akan hadir di Ponsel

Film, video game dan televisi sudah akrab dengan teknologi canggih 3D. Kini, layar ponsel juga akan bisa menampilkan gambar dalam bentuk tiga dimensi. Sharp Electronics akan meluncurkan perangkat yang mampu menampilkan gambar 3D tanpa membutuhkan kacamata. Ponsel tersebut akan  menggunakan sistem operasi Android milik Google. Awalnya, smartphone canggih ini akan dirilis di Jepang.

Menurut keterangan blog teknologi Engadget, ponsel tersebut akan muncul pada bulan Desember atau Februari tahun depan. Ponsel Galapagos OO3SH akan memiliki fitur layar sentuh sedangkan Galapagos OO5SH menggunakan keyboard slide-out.

Kedua ponsel ini menampilkan layar 3,8 inci. 3SH memiliki kamera 9,6 MP sedangkan 5SH mengusung kamera 8MP. Kemampuan 3D di ponsel mungkin tidak berdampak banyak dalam penggunaan, namun blog jejaring sosial Mashable menilai bahwa smartphone ini condong ke perangkat hiburan portabel dibandingkan Ponsel. Ponsel tersebut mungkin dapat memanfaatkan beberapa game 3D yang diperuntukkan bagi Android.

Read rest of entry

Dengan LifeStraw, Air Comberan atau Lumpur Siap Diminum

Bisa kah kita meminum air berlumpur atau mungkin air comberan? Bagaimana rasanya? Dengan LifeStraw, semua air bisa diminum dengan cara menyedot langsung dari alat ini.

LifeStraw adalah sebuah teknologi penyaringan air dengan menggunakan metode nano filtering. Dengan skala 0,2 mikronano semua bakteri, virus dan parasit akan terfilter sehingga air aman untuk dikonsumsi walaupun tanpa direbus terlebih dahulu.


LifeStraw sendiri saat ini memiliki dua model: Personal dan Family. Untuk personal, LifeStraw mampu menyaring 700 liter air. Cukup untuk satu orang selama satu tahun. Sedangkan yang family bisa memproduksi air hingga 18.000 liter air. Ini cukup untuk memenuhi kebutuhan air satu keluarga hingga 3 tahun.

"Karena tidak ada spare part yang harus diganti, maka alat ini bisa dipergunakan dalam jangka waktu lama. Dengan asumsi kebutuhan air sekeluarga rata-rata 20 liter per hari, maka dengan kapasitas 18.000 liter maka cukup untuk 3 tahun," jelasnya.


Materi Logam Berat Belum Lenyap

LifeStraw memang bisa menghilangkan 99,9 persen bakteri, virus dan parasit. Namun untuk material logam berat, alat ini belum bisa.

"Dengan direbus pun, material logam berat masih tetap ada. Sampai saat ini belum ada teknologi yang mampu menyaring logam berat dari air yang kita konsumsi. Tapi untuk bakteri, virus dan parasit bisa disaring," jelasnya.

Sedangkan untuk rasa dan bau, Aidil mengaku ada perbaikan. "Untuk rasa dan bau kita mampu perbaiki. Walaupun tidak 100 persen tidak bau dan berwarna namun alat ini mampu memperbaikinya," kata Aidil.

Karenanya, Aidil menyarankan penggunaan LifeStraw sebaiknya untuk sumber air yang biasanya  dipakai oleh masyarakat. Seperti air sungai, air hujan atau air tanah. Karena untuk penggunaan air-air ekstrim seperti air lumpur dan air selokan itu tidak setiap saat.

"Itu kan untuk kondisi darurat jika tidak ada sama sekali sumber air yang biasa. Tapi prinsipnya LifeStraw bisa membuat air tersebut aman dan layak untuk dikonsumsi," tukasnya.

detikInet
Read rest of entry

Convert .flv ke .mp3

Read rest of entry
 

My Blog List

Followers

Recommended Gadget

  • ads
  • ads
  • ads
  • ads

Masieh Adha Adjah Copyright © 2009 Gadget Blog is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal